Thursday, March 18, 2010

mengapa training atau meeting merupakan kata yang tidak disukai banyak orang..?

meeting dan training. kenapa ya para pekerja ataupun beberapa orang cukup malas mendengar kata - kata itu? termasuk saya. seperti hari ini, saya ada miting di Head Office seharian. malas sekali rasanya untuk terus konsen mengikuti miting. begitu juga dng training. berapa lama sih peserta training itu bisa bertahan konsentrasi menerima materi training, apalagi bersemangat mengikutinya. let say training yang dimulai dari jam 9 pagi dan lunch break di jam 12 atau 1 siang. biasanya di jam 3 ataupun 4 sore para peserta training sudah mulai malas - malasan dan mengantuk, walaupun si trainer sudah melakukan activity untuk membuat pesertanya tetap bersemangat.
yang sekarang ada di otak saya yaitu pertanyaan, apakah memang standarnya manusia, khususnya orang indonesia, hanya mampu berkonsentrasi menerima materi seperti dalam training tsb sekitar 4 - 6 jam? dan malah cenderung lebih sulit berkonsentrasi setelah break?
hmm.. dari beberapa banyak teman saya di kantor yang berbedapun pasti akan cukup mengeluh dengan training ataupun miting. sekarang saya akan lebih menghighlight training. mungkin ini PR (tugas) para trainer untuk bisa lebih berinovasi agar tidak membuat bosan para peserta training yang berpandandangan malas untuk menjalani training tsb pada umumnya. diperlukan juga mungkin trainer yang benar - benar mengerti dan bisa cepat membaca situasi dan kondisi peserta training. dari pada company sudah mengeluarkan biaya yang cukup mahal untuk melakukan training, apalagi dengan mendatangkan trainer yang tidak berkewarganegaraan Indonesia, namun hanya 40% sampai maksimal 70% dari materi training yang bisa diserap oleh peserta pada umumnya.
mungkin ada training yang memang fun, yang tujuannya hanya untuk merefresh atau membuat peserta lebih memiliki kebersamaan atau kerja tim yang baik. namun untuk training - training yang dilakukan untuk penyampaian suatu materi, saya rasa harus bisa ada cara yang dapat membuat peserta bisa menerima materi dengan baik. dan juga bagaimana cara merubah paradigma yang ada kebanyakan bahwa training itu kebanyakan membosankan.
PR juga untuk saya yang seringkali harus menghadiri ataupun presentasi di miting dan juga menjadi peserta training. semoga paradigma itu bisa saya rubah untuk diri saya sendiri dan semoga para trainer dari dalam negeri sendiri dapat terus mengembangkan metode training yang lebih efektif lagi agar dapat bermanfaat dan sesuai dengan tujuan dari diadakan training. semoga.. :)


indie :)

No comments: